Selasa, 23 Desember 2014

bagian yang kelak akan berlalu dan berganti, kamu.



Setiap orang punya masanya sendiri untuk bermain-main. Singgah dari satu hati ke hati yang lain, singgah dari satu hubungan ke hubungan yang lain. Mencoba mencari yang lebih, lalu menemukan yang lebih lagi dan lagi. Dan seterusnya seperti itu.

Tak ada yang mesti  disalahkan. Akan ada masanya sendiri mereka berhenti. Akan ada masa dimana mereka merasakan kenyamanan, ketulusan dan kesetiaan yang menuntun mereka untuk berhenti dan mensyukuri yang ada. Begitupun aku.

Aku tlah lelah bermain. Mempermainkan atau dimainkan. Aku tak butuh lagi memilih menjadi peran yang mana. Yang ku rasa nyata. Yang ku pahami benar adanya. Namun takdir berkata lain. tuhan masih ingin mengajariku sesuatu, lewat kamu. Aku belajar mengikhlaskan. Aku belajar merelakan. Dan aku belajar menerima kenyataan. Bahwasannya kenyataan ga slalu seperti apa yang kita harapkan, dan ga slalu apa yang kita harapkan adalah apa yang terbaik untuk kita. Seperti perbincangan kita kala itu “kita hanya berencana, namun tuhan yang berkhendak”.

Lalu apa takdir tak berpihak pada kita? Entahlah aku tak memiliki hak untuk mengatakan itu. Ga ada yang tau bukan, kenyataan di depan seperti apa? Entah ini kenyataan atau ujian, entah ini pelajaran atau jalan hidup, entah ini akhir atau justru awal permulaan. Entah apa yang akan terjadi didepan. Apa yang akan terjadi pada aku dan kamu.

Tak pernah menjadi ingin kita seperti ini. Tak juga menjadi inginku, kamu pergi dengan cara ini. Banyak yang ingin ku tanyakan. Banyak yang ingin ku ceritakan. Banyak yang ingin ku bagi denganmu. 

Aku slalu ingin lari kepadamu. Aku slalu ingin menghubungimu. Namun aku terhenti. Apa matamu akan langsung tertuju padaku? Apa pandanganmu akan melihat aku sedalam biasanya? Apa sosokmu masih merespon dengan baik kehadiranku?

Pada akhirnya aku harus sadar. Ketulusanku tak semestinya menyentuhmu, kenyamanan tak seharusnya mendekapmu, dan kesetiaan tak seharusnya mengenggammu. Namun aku percaya Allah tau dan slalu memberikan yang terbaik. Ini hidupku ini proses yang harus ku jalani, dan kamu hanya bagian dari itu. bagian yang kelak akan berlalu dan berganti.  


sebab akan ku lakukan seperti yang kamu lakukan
melangkah lebih jauh darimu
melupakan lebih mudah darimu