Minggu, 09 Juni 2013

apa masih namaku yang menjadi satu-satunya kerinduanmu?



Aku baru mengenal rindu yang seperti ini, rindumu. Yang kapan saja dengan sesuka hatinya menggelitikku hingga aku lupa diri. Rindu mu hebat ya :) mampu mengacaukan logikaku, beradu dengan egoku dan pada akhirnya hanya sebatas emosi. Keindahannya tak lagi terlihat. Iya jelas saja rinduku berubah jadi emosi, kamu mengabaikannya. Kamu tak berusaha melihat bahkan menenangkan rinduku. 

Rindumu tak pernah sama seperti rinduku. Kamu cuek. Kamu terlalu sibuk, duniamu slalu lebih menarik dibanding sosok aku. atau mungkin rindumu kau sembunyikan dibalik kesibukanmu. Setidaknya yakinkan aku bahwa kau pun merindukanku. Meski dengan cara yang  berbeda.  Aku mengerti penyampaian rindumu tak sama dnganku, tapi bukan berarti cuek adalah caramu menyampaikan kerinduanmu.  Sayang kamu ga pernah serapuh aku ketika merasa rindu. Mudah ya jadi kamu? apa aku harus seperti kamu agar tak merasakan luka karna merindukanmu? Mengapa merindukanmu menjadi kesakitan buatku? Mengapa kau tega melihat aku kesakitan menahan rinduku?

Dimana letak kepedulianmu?

Dimana letak kepekaan mu?

Iya kau memang pria. Pria cuek yang mudah saja mengabaikan kerinduanku. Kamu terlalu dingin terlalu menutup mata untuk melihat keberadaanku. Dulu kamu ga sedingin ini loh .. dulu kamu begitu hangat begitu mengerti inginku, bahkan kamu sangat peka dengan rinduku. Kamu tak pernah membiarkan aku kalut karna rinduku dan kamu ga pernah membiarkan aku berada dikesendirian seperti sekarang.

Ingin rasanya manarikmu jauh dari hal-hal yang membuat kamu mengabaikan ku. pekerjaan mu, tugas-tugasmu teman-temanmu dan segala alasan yang slalu kau jadikan sasaran untuk membiarkan aku menunggu.  Menculikmu beberapa saat dari mereka semua tak apa kan? aku tak ingin menyita banyak waktu mu sayang .. aku hanya ingin kau punya waktu untukku untuk kita.

Sering kali aku iri pada mereka, mereka yang kekasihnya berada dekat dengannya; tak berjarak. Tiap kali mereka saling rindu, mereka tak butuh waktu lama untuk bertemu. Dan kapapun mereka butuh, dengan cepat kekasihnya datang. Oh tuhan apa aku mulai tak bersyukur? Kisahku memang berbeda dengan mereka jalan cinta ku memiliiki proses yang jauh lebih manis. Aku memiliki pandangan berbeda tentang hubungan kita, aku menyukai jarak ini aku bersyukur dengan sosok kamu. hanya saja .. sekarang keadaan nya berbeda. Kamu mulai tak sejalan dengan ku. rindumu perhatianmu tak lagi hanya pada sosokku satu.
Kau bagi dengan siapa saja hal manis yang tadinya hanya milikku? Sosok lain kah? Sesuatu kah? Apa yang membuat mu membaginya dengan hal lain? Sudah berbedakah arti ku dalam hidupmu? Sudah tak lagi menjadi satu-satunya kah aku dihatimu? Sudah bukan sosokku kah yang menjadi satu-satunya kerinduanmu? :(

Pengabaianmu membuat otakku berkerja lebih keras dari biasanya, membuat lelah hatiku. Segala pikiran negatif pertanyaan2 menyebalkan itu mulai memenuhi labirin otakku dan segala sikapmu membuatku kelelahan, sadarlah sabar ku berbatas. Aku ingin kita baik-baik saja, sebaik dulu.


“Bukankah inginku sederhana?
Aku hanya ingin kita semanis dulu
semanis saat rindu dan inginmu hanya milikku. satu”