Aku baru mengenal rindu yang seperti ini, rindumu. Yang
kapan saja dengan sesuka hatinya menggelitikku hingga aku lupa diri. Rindu mu
hebat ya :)
mampu mengacaukan logikaku, beradu dengan egoku dan pada akhirnya hanya sebatas
emosi. Keindahannya tak lagi terlihat. Iya jelas saja rinduku berubah jadi
emosi, kamu mengabaikannya. Kamu tak berusaha melihat bahkan menenangkan
rinduku.
Rindumu tak pernah sama seperti rinduku. Kamu cuek. Kamu
terlalu sibuk, duniamu slalu lebih menarik dibanding sosok aku. atau mungkin
rindumu kau sembunyikan dibalik kesibukanmu. Setidaknya yakinkan aku bahwa kau
pun merindukanku. Meski dengan cara yang
berbeda. Aku mengerti penyampaian
rindumu tak sama dnganku, tapi bukan berarti cuek adalah caramu menyampaikan
kerinduanmu. Sayang kamu ga pernah
serapuh aku ketika merasa rindu. Mudah ya jadi kamu? apa aku harus seperti kamu
agar tak merasakan luka karna merindukanmu? Mengapa merindukanmu menjadi
kesakitan buatku? Mengapa kau tega melihat aku kesakitan menahan rinduku?
Dimana letak kepedulianmu?
Dimana letak kepekaan mu?
Iya kau memang pria. Pria cuek yang mudah saja mengabaikan
kerinduanku. Kamu terlalu dingin terlalu menutup mata untuk melihat
keberadaanku. Dulu kamu ga sedingin ini loh .. dulu kamu begitu hangat begitu
mengerti inginku, bahkan kamu sangat peka dengan rinduku. Kamu tak pernah
membiarkan aku kalut karna rinduku dan kamu ga pernah membiarkan aku berada
dikesendirian seperti sekarang.
Ingin rasanya
manarikmu jauh dari hal-hal yang membuat kamu mengabaikan ku. pekerjaan mu,
tugas-tugasmu teman-temanmu dan segala alasan yang slalu kau jadikan sasaran
untuk membiarkan aku menunggu.
Menculikmu beberapa saat dari mereka semua tak apa kan? aku tak ingin
menyita banyak waktu mu sayang .. aku hanya ingin kau punya waktu untukku untuk
kita.
Sering kali aku iri pada mereka, mereka yang kekasihnya
berada dekat dengannya; tak berjarak. Tiap kali mereka saling rindu, mereka tak
butuh waktu lama untuk bertemu. Dan kapapun mereka butuh, dengan cepat
kekasihnya datang. Oh tuhan apa aku mulai tak bersyukur? Kisahku memang berbeda
dengan mereka jalan cinta ku memiliiki proses yang jauh lebih manis. Aku
memiliki pandangan berbeda tentang hubungan kita, aku menyukai jarak ini aku
bersyukur dengan sosok kamu. hanya saja .. sekarang keadaan nya berbeda. Kamu
mulai tak sejalan dengan ku. rindumu perhatianmu tak lagi hanya pada sosokku
satu.
Kau bagi dengan siapa saja hal manis yang tadinya hanya
milikku? Sosok lain kah? Sesuatu kah? Apa yang membuat mu membaginya dengan hal
lain? Sudah berbedakah arti ku dalam hidupmu? Sudah tak lagi menjadi
satu-satunya kah aku dihatimu? Sudah bukan sosokku kah yang menjadi
satu-satunya kerinduanmu? :(
Pengabaianmu membuat otakku berkerja lebih keras dari
biasanya, membuat lelah hatiku. Segala pikiran negatif pertanyaan2 menyebalkan
itu mulai memenuhi labirin otakku dan segala sikapmu membuatku kelelahan,
sadarlah sabar ku berbatas. Aku ingin kita baik-baik saja, sebaik dulu.
“Bukankah inginku
sederhana?
Aku hanya ingin kita
semanis dulu
semanis saat rindu dan
inginmu hanya milikku. satu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar