aku pernah mengenggammu erat sebelum akhirnya terlepas. aku pernah bertahan sekuat mungkin sebelum akhirnya dihempaskan.
aku mempertahankanmu, selalu. tak peduli ada berapa banyak orang yang menunjukan lebihnya dihadapanku. tak peduli seberapa sering mereka mencoba masuk diantara kita ketika kita tak lagi bersama. satu yang ku peduli (saat itu), kamu takan mematahkan kepercayaanku.
ini sudah berlarut lama. kamu meneruskan hidupmu, begitupun aku. tak banyak lagi tentangmu yang ku tau sekarang. bagaimana hidupmu sekarang? masih kah kau dengan pilihanmu? sudah berapa banyak kebahagian silih berganti setelah tanpaku? lama tak menjadi pendengarmu, lama tak berbagi denganmu.
rindu. hanya kata itu yang terlintas, setiap kali ingatan tentang kita datang dan membuatku lupa diri. aku rindu mengadu padamu ketika hariku melelahkan. aku rindu menjadi tempat bersandarmu ketika duniamu melelahkan. aku rindu menjadi bagian tawa dan tangismu.
aku kira pilihanku tepat (kamu). aku kira hatiku berhak berhenti mencari. aku kira semua yang ku percaya (darimu) mampu ku pertahankan hingga akhir. aku kira segalanya akan berakhir manis (denganmu). tapi aku salah.
aku terlalu mempercayaimu. aku terlalu yakin padamu pada hatimu. aku terlalu percaya diri bahwa semua yang ku lakukan akan membuatmu menetap. begitupun kamu, kamu bertingkah keterlaluan. kau kenalkan aku dengan duniamu, mengajak ku masuk terlalu dalam. kamu slalu menujukan bahwa aku yang akan slalu kau genggam, yang akan kau jaga, yang akan kau bahagiakan (hingga akhir).
sadarkah kau? kita bertingkah keterlaluan, kita merasa terlalu memiliki. dan kini ku sadar yang berlebihan memang tak baik, mungkin Allah memberi kita ruang untuk saling sendiri, untuk menjalani hidup masing-masing, membuat kita saling kehilangan. meski yang terlihat adalah aku yang begitu kehilangan kamu.
untukmu yang pernah ada.
aku tak ingin merubah rasa menjadi benci.
aku tak ingin merubah anggapan baikku menjadi buruk.
aku hanya ingin menilaimu sama seperti yang ku kenal, meski akhirnya kamu menjadi seseorang asing bagiku.
untukmu yang seringkali menyentuh rindu.
aku tak pernah ingin datang (lagi) padamu.
sekuatku bertahan untuk berpaling.
sekuatku bertahan untuk melangkah tanpamu.
tetaplah seperti ini, kali ini biar ku selesaikan dengan caraku.
karna untuk sampai dititik ini, butuh waktu yang tak sebentar.
dari ..
perempuan yang sempat kau ragukan cintanya.
pada akhirnya yang terlalu mencintaimu, dan yang kau lukai begitu dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar