melihat dan memperhatikan.
berasa sekali rasa syukur yang ga udah-udah, batinku. banyak orang-orang yang sedang diuji kesehatannya. hal-hal yang gak bisa dilakukan diri sendiri, sehingga tangan-tangan lain lah yang saling membantu. siang itu, dirumah sakit.
sedikit cerita, saat lihat sepasang suami istri yang sudah sepuh. sang suami sakit parah hingga menggunakan kursi roda. si istri begitu telaten dan apik ngurusin suaminya. aah lalu berfikir sometimes pasangan hidup saya akan seperti itu tidak saat kondisi saya tidaklah sehat ๐๐
Mei 2017. mau tidak mau ingin tak ingin, aku menuruti kata dokter. meski kondisi saat itu tidak lah sakit tidak juga sehat. namun operasi jalan satu-satunya. aku yang sama sekali ga pernah menyentuh rumah sakit, ga suka melihat infusan harus masuk ruang operasi dan pemulihan disana.
hal pertama dan sederhana yang terfikirkan hanyalah "oh begini rasanya diinfus".
-operasi-
saya fikir ini operasi kecil, ternyata ga sesepele yang saya fikirkan juga ga seberlebihan yang dokter katakan.
first time masuk ruang operasi. oh gini rasanyaa, lihat beberapa dokter dan perawat yang sedang sibuk juga terlihat dosen yang sepertinya ngawasin dokter2 yang sedang koas. ruangannya tenang dengan musik yang sampai saya ngikutin alunan lagunya. btw dokter koas yang lagi di tanya ini itu sama dosennya manis loh. ise sempet-sempetnyaaa. dan sampai dokter anestesinya datang ---- saya gak tau lagi yang terjadi setelahnya.
sejam duajam tigajam sampai empatjam, saya baru tersadar dari efek bius pagi tadi. setengah sadar, saya merasa banyak kabel yang terpasang di badan saya. kondisi saya gak stabil, kata dokter. pdhal yang saya rasa hanya berat di kepala. suara saya hilang, badan sy sulit dibangunkan. namun disaat saya serapuh itupun saya masih merasa baik-baik saja, tidak ada sedikitpun dari bagian tubuh sy yang terasa sakit. semuanya masih baik-baik saja. ya baik-baik saja. anggaplah seperti itu.
-temanhidup-
sulit bagi saya hidup tanpa teman. mereka lebih dulu ada dibandingkan siapapun yang nanti mendampingi. teman-teman lama teman-teman dekat, teman2 yang sedang sibuk2nya menyempatkan waktu hanya untuk mensupport. satu dua tiga entah berapa banyak yang datang, doa dan support kalian sungguh warbiasyaaaa. niatnya mau pake bahasa baku tapi sulit.
baiklah, teruntuk teman-teman dekat, teman-teman kantor, teman2 main, teman-teman sekolah terimakasiiih kaliaaan sudah mengacau dan bikin ribut diruang hcu. maafkan juga teman-teman lama yang baru sempet ketemu dengan keadaan sy yang lagi gak sehat. next time kita main yak.
saya yang ga boleh banyak ngomong dan ketawa saat itu, rasanya sulit. coba bayangin gimana caranya nahan ketawa saat lawan bicaramu tertawa? susah men susah. dan pehlis lah ya yang ga percaya saya bisa masuk rumah sakit. saya masih manusia biasaa ๐ semoga ini yang pertama dan terakhir ya, amin.
dan jugaa teman cerita dari pra-operasi sampai paska operasi, dan sampai hari ini. terimakasih sudah mensupport๐
adakalanya memang harus di beri sakit agar tau syukur nikmat disaat sehat. setidaknya cerita dihidup saya nambah lagi. pembelajaran hidup saya bertambah lagi. dan akan ada banyak hal lagi yang saya lalui ditahun ini. terus kamu ga mau gitu jadi tempat sharing aku? gak mau gitu berproses bersama? kamu iya kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar