Keterlaluan kah jika kini aku mengeluh soal jarak?
keterlaluan kah aku, jika aku mempermasalahkan soal kesibukan? Aku tau .. aku
sangat paham bagaimana keadaan kita ketika aku dan kamu mulai berkutit dengan
kesibukan masing-masing. Aku benci sungguh. Aku benci berada jauh dari mu.
Sebenarnya aku ga pernah mempermasalahkan kesibukanmu, aku hanya mengeluh soal jarak. seandainya mudah bagiku
menghampirimu seandainya mudah bagimu menemuiku. Seandainya tak ada sekat yang
bernama jarak diantara kita.
Aku mulai melihat bagaimana hubungan mereka dengan
kekasihnya, mereka yang tak berjarak seperti kita. ga adil rasanya. Kenapa kita
tak bisa seperti mereka? Mereka yang punya banyak waktu, mereka yang punya
banyak kesempatan bersama, mereka yang tak sesulit kita hanya untuk sekedar
bertemu. Baru kali ini aku melihat hubungan orang lain, awalnya ku fikir kita
miliki jalan cerita yang bebeda, jalan hubungan yang berbeda. Memang benar. Aku
berusaha sebisa mungkin berfikir seperti itu, tapi kamu? kamu yang menyadarkan
untuk melihat hubungan orang lain. ingatkah ucapanmu?
Aku berusaha tak membedakan jalan hubungan kita dengan orang
lain. aku tak pernah membeda-bedakan kamu dengan prianya orang lain. aku
berusaha mengerti keadaan kita yang jauh. Aku berusaha ngertiin keadaan kamu
yang sibuk. Aku berusaha ngertiin pergaulan kamu. aku berusaha sebisa mungkin
menjadi orang yang memahami kamu.
ketika bahkan orang lain bisa ada disaat aku butuh, kamu
masih menjadi satu-satunya yang difikiranku. Tak ada sebesitpun berfikir untuk
mengesampingkan kamu dan ngeladenin orang-orang yang bisa merhatiin aku ketika
kamu sibuk ketika kamu jauh. Ga ada. Sama sekali. Dan jika aku berfikir ulang
.. jika logika mulai ikut campur dalam hal ini, nalarku berjalan lebih cepat
memahami lebih dalam berfikir lebih jauh, berada pada jalan yang salah. ah! itu
membuatku meragukanmu.
seandainya ada yang lebih bisa ngertiin aku, memahami aku,
lebih segalanya dan berbeda seperti kamu. seandainya. Tapi sayangnya ga ada. Ga
akan pernah ada yang seperti kamu. sebaik kamu. caramu sempurna membuat ku
jatuh hati ketika berada disampingmu bahkan ketika kamu jauh.
Mungkin jika kita tak berjarak keadaan akan lebih manis.
Mungkin jika kita dekat, kesibukan takan pernah menjadi masalah yang besar buat
kita. mungkin jika jarak kita tak sejauh ini, kita lebih punya banyak waktu
untuk bersama. jarak kah satu-satunya masalah kita? tidak juga tapi setidaknya
jika kita dekat itu jauh lebih baik. tanpa jarak. iya, tanpa jarak.
Tak peduli seberapa bencinya aku dengan jarak. tak peduli
segimana egonya aku ketika lelah karna jarak. tak peduli segimananya aku
mengeluh soal jarak. tetap saja jarak itu kenyataan. Kenyataan yang ku ketahui
dari awal. apalah artinya semua itu, takan pernah mengubah keadaan. Kita tetap
saja berjarak. Kita tetap saja jauh. Satu yang membuatku bertahan, kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar