Ada kalanya ketika aku sendiri. Aku memikirkan banyak hal,
tentang aku tentang kamu tentang kita. Aku terhenti pada satu pertanyaan yang
mampu membuatku mencari jawabannya sendiri dan ngaco, terlalu jauh. “ku akui
kurangku lebih banyak dari pada lebih ku, lantas apa yang membuatmu bertahan
denganku? Apa yang membuatmu mempertahankan aku memperjuangkan aku sejauh ini?
Apa yang membuatmu begitu menyayangiku?”. Segala yang aku miliki terlalu biasa untuk membuatmu menetap
pada sosok aku.
Aku tak pernah menjanjikan untuk mencintaimu selamanya, yang
bisa ku lakukan hanya lah mencintaimu setiap hari, setiap waktu selama sisa
waktu yang aku miliki disini. Seperti yang tadi aku bilang, aku tak memiliki
banyak kelebihan aku jauh dari kata sempurna. Aku tak bisa memberikan
kesempurnaan padamu, yang bisa aku lakukan hanyalah melakukan yang terbaik yang
bisa aku lakukan.
Aku bukan lagi menyadarkan mu bahwa aku tak baik untukmu,
bukan. Aku juga bukan lagi membuatmu berfikir ulang untuk tetap disampingku,
bukan banget. Aku hanya sekedar ingin tau, sejauh apa sosok aku dimata kamu?
Sedalam apa arti aku dihidup kamu. Itu saja.
Tapi ku akui kamu hebat, bisa naklukin cueknya aku, bisa
nemuin kenyamanan hati yang selama ini sebelum ini belum pernah ada yang
nemuin. iyaa emang dari awal cara kamu meyakinkan aku, cara kamu membuatku
mencintai kamu memang menyentuh hatiku, mengajakku untuk tau lebih dalam,
membuatku keluar dari ruang yang sengaja ku tutup sejak lama.
Aku beruntung dipertemukan dengan pria sepertimu. Aku
bersyukur mengenal kembali rasa dengan pria sepertimu. Aku bersyukur bisa
kembali mempercayai seseorang seperti kamu, pria yang memang pantas untuk
dipercaya. Aku bersyukur atas segala yang kamu berikan padaku, segala yang kamu
kenalkan padaku. kamu layaknya dunia kedua buat aku, ketika disampingmu aku
mampu melupakan masalah yang aku hadapi, didepanmu aku hanya bisa tersenyum dan
tertawa. Aku terlalu larut dalam kebahagiaanku. Iya kamu.
Ada kalanya aku ingin menceritakan kesedihanku, kesusahanku,
kelelahanku didunia ini. Tapi enggan rasanya berbagi beban denganmu. Yang ku
butuhkan hanya dirimu sosokmu ada ketika bahkan aku ada diposisi terbawah
sekalipun. Kadang ketika bersamamu aku tak butuh menceritakan segala
kepenatanku, aku hanya butuh sebentar saja bersandar disampingmu memelukmu mengenggam
tanganmu, dan itu rasanya sudah lebih dari cukup. Cukup menyadarkanku bahwa aku
masih punya sosok yang ingin melihat senyumku yang ingin tertawa bersamaku yang
ingin membuatku bahagia. Kamu. Terimakasih atas segalanya.
I’m so lucky to have you
Please hold my hand until the end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar